Pengikut

Kamis, 20 Juni 2013

GLUKOSA DARAH


Glukosa darah pada orang normal biasanya berkisar antara 50 mg - 100 mg per 100 ml, tergantung pada makanan, waktu pengambilan darah bila dihubungkan dengan waktu makan, aktivitas dan keadaan emosi (state of exitement).
Beberapa mekanisme dalam tubuh bekerja untuk mengatur glukosa darah agar berada pada konsentrasi tersebut di atas. Glukosa dapat dipakai oleh semua sel dalam tubuh. Setelah makan akan terjadi penimbunan glukosa dalam tubuh, misalnya dalam  hepar, otot,        jaringan lemak,  dan terjadi peningkatan oksidasi. Sedangkan dalam keadaan puasa ataupun keadaan darurat, akan terjadi pengambilan glukosa dari cadangan makanan dalam tubuh, hingga glukosa darah berkisar pada konsentrasi yang dapat ditolerir tubuh.
Glukosa darah berasal dari :        
a.       Karbohidrat dalam makanan.
Sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan membentuk glukosa, galaktosa dan fruktosa yang diserap dan masuk ke vena porta. Galaktosa dan fruktosa bisa diubah menjadi glukosa dalam hati.
b.      Hasil dari proses glukoneogenesis.
Glukoneogenesis bisa dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Yang bisa langsung diubah menjadi glukosa, seperti asam amino dan asam propionat.
Senyawa (metabolit) yang merupakan hasil metabolisme parsial glukosa, yang perlu dibawa ke hati atau ke ginjal di mana akan diubah menjadi glukosa. Sebagai contoh,asam laktat hasil oksidasi glukosa dalam otot dan sel darah merah akan dibawa ke hati dan ginjal untuk diubah menjadi glukosa. Glukosa yang terbentuk akan masuk ke dalam peredaran darah untuk bisa dipakai lagi oleh jaringan. Siklus ini disebut Cori cycle atau "lactic acid cycle" (gambar-29). Contoh yang lain misalnya gliserol yang diperlukan untuk sintesis triasilgliserol dalam jaringan lemak tidak bisa dipakai oleh jaringan ini, akan tetapi akan dibawa ke hepar, dan bisa diubah menjadi glukosa.
2.      Telah diketahui bahwa asam amino, sebagian besar alanin, pada waktu kelaparan  diangkut dari otot menuju ke hati. Ini menyebabkan timbulnya suatu postulat akan adanya suatu siklus glukosa-alanin, di mana terjadi suatu siklus glukosa dari hepar menuju ke otot dan alanin dari otot menuju ke hepar yang menghasilkan hasil netto adanya pemindahan alanin dari otot ke hepar dan "free energy" dari hepar ke otot. "Energy" atau tenaga yang diperlukan untuk membuat glukosa dari asam laktat berasal dari oksidasi asam lemak ( gambar-29 ).
c.       Dari pemecahan glikogen dalam hepar.

Peran ginjal dalam kontrol kadar glukosa darah

        Ginjal juga mempunyai peran dalam mengatur kadar glukosa darah, terutama pada waktu kadar glukosa darah meningkat.
Glukosa dapat melalui filter glomeruli, tapi biasanya direabsorpsi kembali dan masuk ke dalam peredaran darah. Proses reabsorpsi kembali ini merupakan transport berbantuan (facilitated diffusion), yang dapat dipengaruhi oleh insulin. Apabila kadar glukosa darah  meningkat, demikian juga glukosa yang melalui filter glumeruli juga meningkat, keadaan ini merangsang sekresi insulin. Insulin dapat meningkatkan V max transport (lihat enzim).
Insulin juga dapat meningkatkan kadar cGMP dalam sel tubulus yang bertindak sebagai mediator insulin untuk mempengaruhi enzim-enzim yang berada di bawah pengaruhnya.
Kapasitas sistim tubulus untuk mengabsorpsi kembali glukosa  terbatas pada kecepatan kira
kira 350 mg/ menit. Apabila kadar glukosa darah meningkat tinggi, glukosa dalam lumen
tubulus keadaannya lebih tinggi dari kemampuan untuk mengabsorpsi kembali, sehingga glukosa akan didapatkan dalam urine. Keadaan ini disebut glukosuria. Pada orang normal glukosuria akan terjadi apabila kadar glukosa darah vena melebihi 170 - 180 mg/ dl. Kadar glukosa darah vena ini disebut glukosa "renal threshold".
Pada binatang percobaan, glukosuria dapat dibuat dengan memberikan phlorhizin.       Senyawa ini dapat menghambat reabsorpsi glukosa dalam tubulus. Keadaan ini dikenal dengan nama renal glukosuria.
Glukosuria yang disebabkan karena kelainan ginjal dapat diturunkan, tapi bisa juga akibat menderita suatu penyakit.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar